Jauhi Tawar Harga Dagangan Oleh Orang dagang Kecil

Di tiap ekspedisi aku menapaki bermacam- macam destinasi di tanah air, aku senantiasa menyempatkan diri singgah ke pasar tradisional.⁣Bukan buat berbelanja sayur ataupun membeli bahan pokok santapan.⁣ Tetapi Inilah sensasi yang aku suka kala terletak di tengah hiruk pikuk pasar tradisional, walapun cuma hanya berbagi cerita, belajar bahasa setempat, melontarkan persoalan harga bahan pangan sembari mencicipi jajanan tradisional, menjadikan diri aku menjelma jadi masyarakat lokal.⁣⁣

Lalu, kenapa wajib di pasar tradisional? Sebab disanalah kita dapat melihat wajah asli penduduk lokal, mengidentifikasi kepribadian jujur warga, menyimak style bicara, dialek, apalagi sesekali topik pembicaraan nya.⁣⁣Keriuhan pasar malah menajamkan kepekaan aku dalam menyimak, mengolah, menikmati sampai larut dalam frekuensi pasar yang gaduh tetapi orisinil.⁣⁣

Itu seluruh membuat aku lama- lama terus menjadi karib dengan destinasi yang aku singgahi. Canda tawa, jengkel, senang, kecewa, semangat, letih, sampai kantuk dapat kita saksikan pada raut wajah masing2 manusia yang muncul. Ramai teriakan ajakan( ataupun paksaan), riuh kebahagiaan laku keras dagangan, suara kian meninggi tawar menawar harga yang alot, gemuruh anak kecil berlari berdesakan, seluruh melebur jadi satu dalam bentuk kesederhanaan transaksional kebutuhan.⁣⁣

Pastinya selaku seseorang pejalan, bijaknya kita tidak menawar harga yang diberi oleh si penjual. Karena tidak hanya berikan sumbangsih rejeki tuk mereka, kita ikut berkontribusi pada putaran roda mikroekonomi setempat.⁣Yang utama, di pasar tradisional lah kita dapat mengidentifikasi kepribadian jujur yang utuh sesuatu destinasi.⁣Menajamkan cakrawala kita saat sebelum meneruskan langkah kaki melanjutkan ekspedisi selanjutnya, mengupas negara.

Sebab bila dipikir dengan logika, apabila kita makan di restoran yang cukup elegan serta membeli benda– benda di mal kita juga tidak sempat serta tidak bisa jadi menawar harga benda tersebut. Sementara itu yang menjual benda tersebut merupakan industri besar. Masa dengan orang dagang kecil yang cuma mengambil untung tipis ingin kita potong pula rejekinya? Mudah- mudahan dengan tulisan ini bisa menolong sahabat– sahabat jadi lebih bijak dalam tawar menawar harga orang dagang kecil paling utama di tempat wisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *